Disampaikan Kiai Dardiri, bahwa dalam forum silaturrahmi tahunan bertajuk ‘Semalam di Pesantren’, para alumni dan sejumlah tokoh sepakat untuk membangun asrama baru.
“Bahwa pesantren butuh asrama yang lebih memadai. Sebagai penunjang proses pendidikan santri di tengah perkembangan zaman,” ungkap Kiai Dardiri.
Kiai Dardiri pun menyampaikan terima kasih kepada semua pihak yang telah berkontribusi dalam pembangunan asrama tersebut. Baik dalam bentuk materi maupun tenaga.
"Kami mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada semua pihak yang telah membantu sehingga bangunan ini dapat selesai," ujarnya.
Walhasil, asrama seluas 12x7 meter tersebut dibangun dengan menelan biaya mencapai Rp473.019.500,-. Tahap pembangunan dimulai sejak September 2023 lalu.
Gedung yang berdiri kokoh tepat di sebelah utara masjid itu diharapkan menjadi tempat yang nyaman dan kondusif bagi para santri. Sehingga memberikan dampak positif dalam mencetak santri yang unggul dan berakhlak.
Direktur Utama KSPP Syariah BMT NU Jawa Timur H Masyudi Kanzillah turut berkontribusi dalam pembangunan asrama tersebut. Sebagai lembaga keuangan yang lahir dari rahim NU, BMT NU Jatim menunjukkan komitmennya dalam mendukung pengembangan pendidikan pesantren.
"Pembangunan ini sejalan dengan program BMT NU Jawa Timur, yaitu untuk meningkatkan kesejahteraan lembaga keagamaan, apalagi yang membangun PP Nasy'atul Muta'allimin," ujarnya.
Masyudi menegaskan, bahwa BMT NU Jatim dan Nasy’atul Muta’allimin memiliki hubungan historis yang panjang sejak 2005 silam. Sehingga, kata Masyudi, melayani Nasy’atul Muta’allimin adalah sebuah kewajiban bagi BMT NU.
“Ketika BMT NU masih miskin dan minim kepercayaan, PP Nasa [Pondok Pesantren Nasy’atul Muta’allimin, red] jadi penabung pertama. Maka keberhasilan BMT NU saat ini tidak bisa dilepaskan dari kontribusi besar Nasy’atul Muta’allimin,” tandas Masyudi.
Kontributor: Homaedi
Editor: Ibnu Abbas
Editor: Ibnu Abbas